Renungan Harian Palu dan Hukuman Orang Benar


Renungan harian, kita sering dihadapkan pada berbagai ujian yang seolah menghantam kita layaknya palu. Namun, seperti halnya logam yang ditempa untuk menjadi lebih kuat, setiap cobaan dalam hidup dapat menjadi sarana untuk memurnikan diri dan meneguhkan iman. 

Artikel renungan harian berjudul Palu dan Hukuman Orang Benar ini hadir untuk mengajak kita merenungi makna di balik ujian dan-9 penderitaan yang dialami oleh mereka yang berusaha hidup benar. 

Dalam Renungan harian kali ini kita diajak bagaimana kita seharusnya merespons cobaan hidup ini? Apa hikmah yang bisa kita petik agar menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijak? 

Temukan jawabannya dalam renungan berikut, dan jadikan setiap tantangan sebagai langkah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

PALU DAN HUKUMAN ORANG BENAR

Mazmur 141:5

Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.

Memalu berarti memukul dengan palu; sebuah tindakan yang pasti menyakitkan, bahkan bisa menghancurkan. Namun, pukulan palu dari orang yang benar adalah ungkapan kasih. Artinya, ketika orang benar memberikan teguran atau pukulan, ciri utamanya adalah dilakukan dengan penuh kasih, bukan karena kebencian atau maksud tersembunyi.

Hukuman merupakan ganjaran atas kesalahan yang dilakukan. Ini mengingatkan kita bahwa setiap orang dalam hidupnya pasti pernah berbuat kesalahan. Hakikat manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan tidak luput dari kesalahan.

Di sisi lain, mereka yang memukul atau menghukum hendaknya melakukannya dengan kasih, agar tindakan tersebut bukan hanya menyakitkan atau merusak, tetapi juga membawa penyembuhan dan pembaruan pada akhirnya.

Minyak di kepala melambangkan kesegaran dan sukacita—suatu kondisi yang tidak menyakitkan. Namun, jangan sampai seseorang menikmati hal tersebut karena mengandalkan orang fasik atau hidup dalam kefasikan. Jiwa orang yang beriman akan selalu menolak kefasikan dan berdoa melawan kejahatan.

Berdoalah agar kita ditegur dengan kasih oleh orang benar, dihukum dalam kasih oleh mereka yang berhati baik, daripada menerima "minyak di kepala" dari orang yang seolah-olah baik tetapi sesungguhnya menyembunyikan niat jahat.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak