Renungan Harian Hati Hati dengan Stigma Ps Billy Lantang

Renungan Harian Hati Hati dengan Stigma Ps Billy Lantang

Ps. Billy Lantang, sosok yang dikenal dengan khotbah-khotbahnya yang mendalam, kembali memberikan renungan yang menyentuh hati.

Kali ini, beliau mengajak kita untuk lebih waspada terhadap stigma yang seringkali kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui renungan berjudul "HATI-HATI DENGAN STIGMA", kita akan diajak untuk merenung lebih dalam tentang dampak stigma dan bagaimana kita dapat mengatasinya.

HATI-HATI DENGAN STIGMA

1 YOHANES 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 

Shalom Warga Kerajaan Sorga.

Semua manusia pasti berdosa dan pasti pernah melakukan atau berpikir sesuatu yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Ketika seorang pribadi melakukan sebuah tindakan yang tidak sesuai dengan sebuah standar kebenaran firman Tuhan atau standar kehidupan yang dianggap normal dan baik, maka biasanya pribadi itu akan dikenal karena kesalahan atau dosanya. Itulah yang disebut stigma. Stigma adalah sebuah ciri negatif yang melekat pada seseorang karena sebuah persepsi orang di sekitarnya. Bahkan stigma karena tindakan atau perbuatan yang mungkin hanya satu kali dilakukan itu akan terus melekat pada dirinya. 

Ketika ada sebuah stigma melekat kepada seseorang, maka kita biasanya akan menilai pribadi itu selamanya dengan penilaiannya yang negatif walaupun pribadi itu sudah berubah. Perhatikan apa yang firman Tuhan katakan dan apa yang Yesus lakukan kepada orang-orang berdosa. Yesus tidak pernah menghakimi mereka tetapi justru mendekat kepada mereka bahkan duduk makan dengan mereka, berbicara dengan mereka dan menerima mereka apa adanya. 

Marilah kita belajar dari teladan Yesus ini, marilah kita belajar mengasihi bahkan menerima sesama seperti Yesus. Marilah kita sadar bahwa kitapun memiliki banyak kekurangan. Yesus mengajar kita untuk saling mengasihi sama seperti Dia telah lebih dahulu mengasihi kita (YOHANES 17:23). 

Sebaliknya, untuk kita yang hari ini merasa bahwa kesalahan atau dosa masa lalu kita menjadi sebuah "identitas", karena stigma negatif yang melekat pada diri kita, marilah kita sadar bahwa identitas yang sesungguhnya kita adalah ciptaan Tuhan yang lebih dari pemenang. ROMA 8:37 mengatakan: "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita". 

Jangan melabel atau menghakimi orang lain, dan jika diri kita yang dihakimi, lepaskan pengampunan dan ingat bahwa kita sudah diciptakan segambar dan serupa seperti Tuhan Sang Pencipta diri kita. AMIN ! 

Kasih karunia Tuhan cukup bagimu🙏

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak